Selasa, 18 November 2025
Beranda / Politik dan Hukum / Mualem Lobi Prabowo, Pusat Akan Tambah Anggaran Aceh Rp 8 Triliun Tahun 2026

Mualem Lobi Prabowo, Pusat Akan Tambah Anggaran Aceh Rp 8 Triliun Tahun 2026

Senin, 17 November 2025 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem bersama Staf Khususnya, HT Irsyadi melakukan foto bersama Presiden Prabowo Subianto di kediaman Presiden, Hambalang, Jawa Barat, Kamis malam (13/11/2025). Foto istimewa.


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, kembali melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di kediaman Presiden, Hambalang, Jawa Barat, Kamis malam (13/11/2025), sejumlah keputusan strategis berhasil dibawa pulang.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban itu menghadirkan pembahasan serius tentang berbagai problem mendesak yang selama ini menghimpit Aceh. 

Mualem hadir ditemani Staf Khususnya, HT Irsyadi, sementara Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi serta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Dalam pertemuan tersebut, Mualem mengurai satu per satu persoalan yang menjadi keluhan utama masyarakat Aceh. 

Mulai dari perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus), persoalan kedangkalan muara sungai yang menghambat aktivitas nelayan, hingga masa depan kesejahteraan mantan kombatan GAM.

Menurut Mualem, kondisi sedimen yang menumpuk di hampir seluruh muara sungai di Aceh telah membuat kapal nelayan tak dapat keluar atau masuk dengan leluasa. Bongkar muat pun harus menunggu air laut pasang, sebuah pola kerja yang merugikan ekonomi masyarakat pesisir.

“Kalau pergi dan pulang melaut harus tunggu air pasang,” ujar Mualem menggambarkan kesulitan nelayan Aceh yang hampir terjadi setiap hari.

Ia berharap pemerintah pusat dapat melakukan pengerukan besar-besaran, karena masalah tersebut telah menghambat denyut ekonomi masyarakat pesisir dalam jangka panjang.

Selain isu kelautan dan Otsus, Mualem juga menyampaikan satu aspirasi yang selama ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Aceh, yaitu pembentukan dana abadi bagi mantan kombatan GAM. 

Dana tersebut, kata Mualem, akan menjadi fondasi penting pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan eks kombatan secara jangka panjang dan berkelanjutan.

Setelah mendengarkan paparan panjang dari Mualem, Presiden Prabowo disebut langsung memberikan respons konkret. 

Kepala Negara itu menjanjikan tambahan anggaran Rp 8 triliun untuk Aceh pada tahun depan, di luar Dana Otsus.

Anggaran ini diprioritaskan untuk infrastruktur strategis, mobilitas dan konektivitas antarwilayah, pengerukan muara-muara sungai yang kritis.

Selain itu, untuk dana abadi Rp 2 triliun untuk mantan kombatan GAM, sebagai modal pemberdayaan dan peningkatan ekonomi jangka panjang dan kesepakatan perpanjangan Dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh, yang masa berlakunya akan berakhir pada 2027.

Menurut Mualem, keputusan-keputusan tersebut menunjukkan keseriusan Presiden dalam memberi perhatian kepada Aceh.

Tidak berhenti pada anggaran, Presiden Prabowo juga menyetujui kelanjutan sejumlah proyek besar di Aceh, di antaranya, pembangunan Terowongan Geurutee, yang dijadwalkan mulai dikerjakan 2026 dan ditargetkan rampung pada 2028. Terowongan ini digadang-gadang akan menjadi solusi permanen terhadap risiko longsor dan kemacetan parah di kawasan Geurutee.

Selain itu, kelanjutan pembangunan Tol Sigli-Langsa, yang menjadi tulang punggung konektivitas wilayah timur Aceh.

Bagi Mualem, komitmen Presiden terhadap keberlanjutan proyek-proyek ini adalah sinyal kuat tentang prioritas Aceh di mata pemerintah pusat.

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI