DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Pemerintah Aceh melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terus melakukan penanganan darurat terhadap kerusakan sejumlah ruas jalan provinsi akibat bencana banjir dan longsor yang melanda beberapa wilayah di Aceh.
Hingga Jumat malam, 12 Desember 2025 pukul 19.00 WIB, proses pembersihan dan pembukaan akses jalan masih berlangsung di sejumlah titik terdampak.
Kepala Dinas PUPR Aceh, Ir. Mawardi, ST, mengatakan bahwa penanganan darurat saat ini difokuskan pada pembukaan akses jalan agar konektivitas antarwilayah tetap terjaga, terutama pada jalur-jalur vital yang menghubungkan Aceh Timur, Aceh Utara, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tengah, hingga Aceh Barat Daya.
“Prioritas utama kami adalah memastikan akses jalan kembali fungsional agar mobilitas masyarakat, layanan darurat, serta distribusi logistik dan bahan kebutuhan pokok tidak terputus. Penanganan dilakukan secara bertahap dengan mengerahkan alat berat dan personel teknis di lapangan, serta berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan aparat setempat,” ujarnya kepada Dialeksis.
Pada ruas Jalan KKA-Bener Meriah, Mawardi menjelaskan bahwa segmen STA 28+200 hingga STA 52+250 saat ini sudah dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Namun, kondisi tersebut masih bersifat sementara. Dinas PUPR Aceh masih melakukan pemeliharaan lanjutan serta pemasangan rambu-rambu peringatan demi menjamin keselamatan pengguna jalan.
Sementara itu, roda enam hanya sampai pada segmen STA 4+300 hingga STA 17+000. Disana terdapat sekitar 16 titik longsor dan amblas badan jalan yang membutuhkan penanganan lanjutan serta penyiapan jalur alternatif.
Penanganan darurat juga dilakukan di ruas Jalan Batas Aceh Timur-Pining-Blangkejeren yang mengalami kerusakan cukup berat. Beberapa segmen jalan dilaporkan putus total akibat longsor dan amblas badan jalan, sehingga menyulitkan akses masyarakat.
“Kondisi medan yang berat, cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat, serta keterbatasan bahan bakar dan peralatan menjadi tantangan di lapangan. Meski demikian, tim tetap bekerja maksimal dengan tetap mengutamakan keselamatan petugas dan masyarakat,” kata Mawardi.
Selain itu, pembersihan longsoran masih berlangsung di ruas Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues serta Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya. Untuk mempercepat proses pembukaan badan jalan, Dinas PUPR Aceh juga mengerahkan alat berat tambahan ke titik-titik rawan.
Mawardi menambahkan bahwa hingga saat ini pemerintah belum dapat melakukan perhitungan kerugian infrastruktur secara menyeluruh karena fokus utama masih pada penanganan darurat. Pendataan dan perencanaan penanganan permanen baru akan dilakukan setelah kondisi lebih stabil dan seluruh akses jalan kembali terbuka.
“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada, mematuhi rambu peringatan, dan mengikuti arahan petugas di lapangan, karena potensi longsor susulan masih mungkin terjadi, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Aceh melalui Dinas PUPR akan terus memantau perkembangan di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna mempercepat pemulihan akses jalan serta memastikan seluruh ruas jalan provinsi dapat kembali berfungsi secara aman dan layak bagi masyarakat.