DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Prabowo Subianto akan membentuk badan atau satuan tugas (tugas) rehabilitasi dan rekonstruksi korban terdampak bencana Sumatera.
"Kami sudah merencanakan segera bentuk badan atau satgas rehabilitasi dan rekonstruksi," kata Prabowo dalam dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.
Kepala negara juga mengatakan pemerintah segera membangun hunian sementara dan hunian tetap bagi korban terdampak bencana. Dia mendapatkan laporan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan dibangun 2.000 rumah mulai Ahad ini. "Kemungkinan rumah ini bisa langsung aja jadi rumah tetap," kata dia.
Prabowo sebelumnya akan menerbitkan instruksi presiden atau inpres yang mengatur rekonstruksi dan rehabilitasi di daerah terdampak bencana banjir Sumatera. Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto mengatakan pemerintah sedang merampungkan aturan tersebut pada akhir pekan ini, Ahad, 7 Desember 2025.
"Instruksi itu ditujukan kepada beberapa menteri, kepala lembaga, serta gubernur, bupati, dan wali kota," kata Bambang saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Menurut Bambang, presiden akan meneken inpres rekonstruksi dan rehabilitasi pada Senin atau Selasa, 8 atau 9 Desember 2025. Isi aturan itu di antaranya meliputi perbaikan dan lembangunan hunian rumah masyarakat yang rusak. Selain itu, pemerintah akan memperbaiki infrastruktur dan fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, dan fasilitas publik.
Fase rehabilitasi dan rekonstruksi akan menandai berakhirnya masa tanggap darurat bencana. Sebelumnya, pemerintah menetapkan masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera pada Kamis, 27 November 2025.
Meski aturan mengenai perbaikan dan pemulihan akan segera terbit, Bambang mengatakan pemerintah dapat memperpanjang masa tanggap darurat. "Tergantung situasi di lapangan," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal bencana Sumatera mencapai 1.016 jiwa per Ahad, 14 Desember 2025. Kepala Pusat Data Informasi dan Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan jumlah ini meningkat dibandingkan data sebelumnya yaitu 1.006 jiwa per Sabtu, 13 Desember 2025.
Rinciannya, jumlah korban meninggal di Aceh sebanyak 424 jiwa, di Sumatera Utara sebanyak 349 jiwa, dan 243 jiwa di Sumatera Barat. Selama seminggu terakhir, korban meninggal bertambah 66 jiwa.
Sementara itu, korban hilang sebanyak 212 orang per Ahad. Jumlah ini berkurang dari 217 jiwa per Sabtu, 13 Desember 2025. Selama seminggu terakhir, korban hilang berkurang sebanyak 58 jiwa.
Abdul mengatakan jumlah pengungsi di lokasi bencana semakin berkurang. Per Ahad, 14 Desember 2025, ada sebanyak 624.670 pengungsi. Jumlah ini berkurang bila dibandingkan data Sabtu, 13 Desember 2025 yaitu 654.542 jiwa. Bila dibandingkan dengan data 7 sampai 8 Desember 2025, jumlah pengungsi mengalami penurunan sampai 356.297 jiwa. [Tempo ]