Senin, 17 November 2025
Beranda / Pemerintahan / ASDP Siapkan Layanan Adaptif di Jawa-Bali-Lombok Jelang Nataru

ASDP Siapkan Layanan Adaptif di Jawa-Bali-Lombok Jelang Nataru

Minggu, 16 November 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Indri

Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat kesiapan layanan di lintasan Jawa - Bali - Lombok. [Foto: ASDP]


DIALEKSIS.COM | Jakarrta - Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memperketat kesiapan layanan di lintasan Jawa - Bali - Lombok. Mobilitas penumpang yang meningkat menjadi perhatian utama, terutama di Pelabuhan Ketapang dan Lembar.

Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa periode Nataru bukan hanya soal lonjakan perjalanan, tetapi momen penting bagi masyarakat untuk berkumpul dengan keluarga.

"Kami ingin memastikan pengguna jasa dapat menyeberang dengan aman dan lancar," ujarnya, Minggu (16/11/2025).

Di Pelabuhan Lembar, pergerakan kendaraan dan penumpang sepanjang tahun menunjukkan tren tinggi. Dua kapal utama, KMP Portlink II dan KMP Roditha, telah melayani hampir 20.000 penumpang serta lebih dari 35.000 kendaraan hingga Oktober 2025.

General Manager ASDP Lembar, Handoyo Priyanto, menyebut pengaturan jumlah kapal akan disesuaikan dengan kepadatan.

"Puncak arus kami perkirakan terjadi pada 20–22 dan 27–29 Desember, serta arus balik pada 3–5 Januari," katanya.

Di sisi barat, Pelabuhan Ketapang menyiapkan pola operasi adaptif melalui koordinasi dengan Kementerian Perhubungan, KSOP, BPTD, dan aparat setempat. Antrean kendaraan, rekayasa lalu lintas, hingga opsi penambahan trip kapal disiapkan untuk menjaga kelancaran jalur Ketapang-Gilimanuk.

Corporate Secretary ASDP, Windy Andale, menyoroti penguatan layanan digital sebagai kunci. "Ferizy menjadi tulang punggung layanan tahun ini. Tiket bisa dibeli sejak H-60 sehingga pengguna tidak perlu mengantre di pelabuhan," ujarnya.

ASDP juga menyederhanakan aturan refund dan reschedule. Potongan refund kini hanya 25 persen dari harga tiket, sementara reschedule dikenakan potongan 10 persen -- lebih ringan dari skema sebelumnya.

Dengan kesiapan operasional dan digitalisasi yang lebih matang, ASDP optimistis layanan penyeberangan Nataru di lintasan Jawa - Bali - Lombok akan berjalan lebih tertib dan terkendali. [in]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI