Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pujian terbuka kepada Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol. (Purn.) Drs. Armia Pahmi, MH, sosok yang disebutnya sebagai satu-satunya jenderal polisi bintang dua yang memilih mengabdi sebagai bupati. [Foto: Prokopim Atam]
DIALEKSIS.COM | Aceh Tamiang - Bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Tamiang tidak hanya meninggalkan genangan air dan puing-puing kehidupan, tetapi juga menghadirkan potret kepemimpinan yang mengundang perhatian nasional.
Di tengah situasi darurat itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan pujian terbuka kepada Bupati Aceh Tamiang Irjen Pol. (Purn.) Drs. Armia Pahmi, MH, sosok yang disebutnya sebagai satu-satunya jenderal polisi bintang dua yang memilih mengabdi sebagai bupati.
Pujian tersebut disampaikan Prabowo saat meninjau langsung lokasi pengungsian korban banjir. Dengan nada spontan dan penuh penghormatan, Presiden menyebut Armia Pahmi sebagai pemimpin yang rela turun tangan demi rakyatnya.
“Irjen Polisi, bintang dua. Mau jadi bupati. Hebat sekali. You hebat! Terima kasih, You mau mengabdi kepada rakyat,” ujar Prabowo, disambut tepuk tangan warga.
Namun, pujian itu bukan tanpa alasan. Di lapangan, kehadiran Bupati Armia Pahmi dirasakan langsung oleh masyarakat. Ia terlihat aktif mendatangi lokasi terdampak, memantau dapur umum, berdialog dengan pengungsi, hingga memastikan distribusi bantuan berjalan merata.
Hendra Vramenia, salah seorang warga Aceh Tamiang, mengungkapkan bahwa kepemimpinan Armia Pahmi selama bencana benar-benar berbeda dari yang pernah ia rasakan sebelumnya.
“Kami melihat sendiri Pak Bupati turun langsung ke lapangan, bukan hanya duduk di kantor. Beliau datang ke pengungsian, mendengar keluhan warga, dan cepat mengambil keputusan. Sikapnya tenang, tegas, dan sangat peduli,” tutur Hendra.
Menurut Hendra, kehadiran langsung seorang kepala daerah di tengah bencana memberi dampak psikologis besar bagi masyarakat yang terdampak.
“Di saat kami panik dan kehilangan banyak hal, melihat pemimpin hadir di depan mata itu memberi rasa aman. Kami merasa tidak sendirian. Ini bukan pencitraan, tapi tanggung jawab,” tambahnya.
Latar belakang Armia Pahmi sebagai perwira tinggi Polri dinilai menjadi modal penting dalam mengelola situasi darurat. Koordinasi lintas instansi berjalan cepat, penanganan pengungsi lebih tertata, dan komunikasi dengan pemerintah pusat terbangun efektif.
Presiden Prabowo sendiri menegaskan bahwa kepemimpinan daerah seperti inilah yang dibutuhkan Indonesia, terutama saat menghadapi krisis.
“Pemimpin harus hadir bersama rakyatnya, terutama di masa sulit,” ujar Prabowo dalam kesempatan tersebut.
Bagi masyarakat Aceh Tamiang, pujian Presiden dan kerja nyata di lapangan menjadi harapan baru di tengah upaya pemulihan pasca bencana. Sosok Bupati Armia Pahmi tidak hanya dipandang sebagai pejabat, tetapi sebagai pemimpin yang benar-benar hadir dan mengabdi.
Di tengah lumpur dan genangan yang perlahan surut, tumbuh keyakinan bahwa Aceh Tamiang akan bangkit dengan kepemimpinan yang bekerja, bukan sekadar berbicara. [arn]
Sebelumnya
