Sabtu, 15 November 2025
Beranda / Berita / Dunia / Ethiopia Konfirmasi Wabah Pertama Virus Marburg

Ethiopia Konfirmasi Wabah Pertama Virus Marburg

Sabtu, 15 November 2025 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi Virus Marburg. [Foto: Getty Images]

DIALEKSIS.COM | Dunia - Ethiopia telah mengonfirmasi wabah pertama penyakit virus Marburg, setelah sembilan kasus dilaporkan di wilayah selatan negara itu.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada hari Jumat (14/11/2025) memuji Kementerian Kesehatan Ethiopia dan badan-badan kesehatan lainnya atas "respons cepat dan transparan mereka terhadap wabah tersebut".

"Tindakan cepat ini menunjukkan keseriusan komitmen negara untuk segera mengendalikan wabah ini," tulis Tedros dalam sebuah unggahan media sosial.

Konfirmasi ini muncul sehari setelah WHO mengatakan otoritas kesehatan Ethiopia sedang menyelidiki setelah "kasus dugaan demam berdarah virus" dilaporkan.

Marburg berasal dari famili yang sama dengan Ebola, yaitu famili Filoviridae (filovirus). Virus ini telah dideskripsikan lebih parah daripada Ebola.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang berbasis di Amerika Serikat menggambarkannya sebagai demam berdarah yang "langka namun parah" yang dapat mematikan.

Berasal dari kelelawar buah Mesir, virus ini dapat menyebar antarmanusia ketika seseorang bersentuhan dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, atau benda-benda yang terkontaminasi cairan mereka, seperti pakaian atau seprai.

Gejalanya meliputi demam, ruam, dan pendarahan hebat, dan belum ada pengobatan atau vaksin untuk Marburg, menurut CDC. Sebaliknya, CDC menyatakan bahwa "pengobatan terbatas pada perawatan suportif", termasuk istirahat dan hidrasi.

Wabah di Ethiopia dilaporkan terjadi di wilayah selatan negara itu, Omo, yang berbatasan dengan Sudan Selatan.

Direktur Jenderal CDC Afrika, Jean Kaseya, mengatakan pada hari Kamis bahwa wabah tersebut mengkhawatirkan karena "Sudan Selatan tidak jauh dan memiliki sistem kesehatan yang rapuh".

Tidak ada negara Afrika lain yang melaporkan kasus virus Marburg dalam beberapa minggu terakhir. [Aljazeera&NA]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI