DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Aceh memberikan dukungan terhadap masyarakat terdampak bencana banjir.
Tidak sekadar menyalurkan bantuan dari balik meja, FKIJK Aceh turun langsung ke lokasi pengungsian untuk menyerahkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang serta sejumlah wilayah tengah Aceh seperti Bener Meriah dan Takengon.
Penyerahan bantuan dilakukan di tengah kondisi masyarakat yang masih berjuang memulihkan diri setelah banjir besar merendam ribuan rumah dan melumpuhkan aktivitas warga.
Sejumlah lokasi pengungsian dipenuhi warga yang kehilangan tempat tinggal, harta benda, bahkan mata pencaharian akibat bencana hidrometeorologi tersebut.
Ketua Umum FKIJK Aceh, Fadhil Ilyas, hadir langsung didampingi Ketua Harian FKIJK Aceh Thasrif. Kehadiran rombongan FKIJK Aceh juga didampingi oleh Gubernur Aceh, Bupati Aceh Tamiang, serta Ketua DPRK Aceh Tamiang, Fadhlon, sebagai bentuk sinergi antara industri jasa keuangan dan pemerintah daerah dalam merespons bencana kemanusiaan.
Dalam keterangannya dalam video yang dilansir media dialeksis.com, sabtu, 13 Desember 2025, Fadhil Ilyas menegaskan bahwa aksi kemanusiaan tersebut merupakan wujud tanggung jawab moral seluruh pelaku industri jasa keuangan untuk hadir di tengah masyarakat Aceh saat musibah melanda.
“FKIJK hadir bukan hanya sebagai institusi keuangan, tetapi sebagai bagian dari masyarakat Aceh yang peduli. Kami ingin memastikan kebutuhan dasar korban banjir terpenuhi, terutama pada masa tanggap darurat,” ujar Fadhil.
Bantuan yang disalurkan mencakup paket sembako, perlengkapan kebersihan, serta berbagai kebutuhan mendesak lainnya yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi.
Seluruh bantuan tersebut merupakan hasil sinergi lintas sektor industri jasa keuangan, mulai dari perbankan, asuransi, pegadaian, pasar modal, hingga perusahaan pembiayaan yang tergabung dalam FKIJK Aceh.
Menurut Fadhil, kolaborasi tersebut menjadi bukti bahwa industri jasa keuangan tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi dan bisnis semata, tetapi juga memiliki peran sosial yang kuat dalam membantu masyarakat di saat-saat sulit.
“Sinergi ini membuktikan bahwa industri keuangan memiliki tanggung jawab sosial yang nyata. Ketika masyarakat tertimpa musibah, kami merasa terpanggil untuk ikut hadir dan membantu,” tambahnya.
Ia menilai, kolaborasi antara FKIJK, pemerintah daerah, dan berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci penting dalam mempercepat penanganan dampak bencana sekaligus memperkuat ketahanan sosial masyarakat.
Lebih lanjut, Fadhil Ilyas menegaskan bahwa FKIJK Aceh tidak akan berhenti pada penyaluran bantuan tahap awal. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan lembaga kemanusiaan untuk memastikan bantuan lanjutan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang hingga kini masih terisolasi akibat akses jalan yang terputus.
“Kami ingin memastikan Aceh tidak sendiri. Industri jasa keuangan akan terus hadir dan berkontribusi, baik dalam masa tanggap darurat maupun pemulihan pascabencana,” tutupnya.