Jum`at, 14 November 2025
Beranda / Berita / Aceh / Suasana Ramah dan Edukatif di Ruang Baca Anak Pustaka Wilayah Aceh Disukai Keluarga

Suasana Ramah dan Edukatif di Ruang Baca Anak Pustaka Wilayah Aceh Disukai Keluarga

Kamis, 13 November 2025 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Naufal Habibi

Rocky Harisman Saputra (kanan) dan Suasana ruang baca anak yang berada di Lantai dua Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh yang berada di Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh. [Foto: Naufal Habibi/dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA) memiliki satu ruangan khusus untuk pengembangan anak dalam menumbuhkan semangat literasi sejak dini.

Ruang Baca Anak tersebut berada di Lantai dua Perpustakaan Wilayah (Puswil) Aceh yang berada di Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh.

Kali ini, media Dialeksis.com, pada Kamis (13/11/2025), menyambangi ruangan tersebut. Dinding-dindingnya tampak berwarna hijau lembut, dihiasi gambar tokoh-tokoh hewan dan huruf alfabet.

Kursi-kursi kecil berwarna pastel tersusun rapi di sekitar rak-rak yang dipenuhi buku bergambar, ensiklopedia anak, hingga kisah-kisah Islami. Di tempat inilah banyak keluarga menemukan ruang baru untuk menumbuhkan minat baca buah hati mereka.

Salah satu di antaranya Rocky Harisman Saputra, dosen psikologi bahasa dan pengajar Bahasa Inggris di Kuala Lumpur, Malaysia. Meski kini tinggal di luar negeri, setiap kali pulang ke kampung halamannya di Banda Aceh, Rocky selalu menyempatkan diri berkunjung ke Pustaka Aceh bersama keluarga kecilnya.

“Kalau pulang ke Aceh, pasti kami ke sini,” ujarnya sambil mengawasi anaknya sedang membaca buku bergambar di karpet hijau.

“Dalam satu minggu bisa dua kali kami datang, karena kami memang suka bawa anak ke tempat yang bernuansa edukasi. Di sini anak saya bisa membaca, belajar, sekaligus bermain dalam suasana yang sejuk dan ramah," tambahnya.

Rocky menuturkan, ia merasa terkesan dengan pelayanan di ruang layanan anak Pustaka Aceh. “Alhamdulillah, selama saya ke sini bersama istri dan anak, pelayanannya sangat bagus. Para petugasnya ramah, penuh senyum, dan wonderful. Anak-anak disambut dengan hangat, bahkan petugasnya tahu bagaimana berinteraksi dengan anak-anak. Bagi saya, itu sangat luar biasa,” ujarnya.

Namun, sebagai seorang akademisi yang mendalami psikologi bahasa anak, Rocky juga memberikan pandangannya agar ruang baca anak di Aceh bisa terus berkembang.

Ia menyarankan agar pihak perpustakaan menambahkan permainan edukatif yang bisa membantu proses belajar anak-anak usia dini.

“Kalau boleh saya usulkan, mungkin bisa ditambah permainan blok-blok bangun atau permainan edukasi kecil-kecil,” katanya.

Rocky menuturkan, di luar negeri khususnya di Kuala Lumpur ruang baca anak tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga dilengkapi permainan interaktif seperti zip zone.

Melalui alat itu, anak-anak dapat belajar angka dan kosakata secara menyenangkan, misalnya dengan menekan angka atau gambar yang kemudian mengeluarkan suara sesuai objeknya.

Ia menilai konsep serupa dapat diterapkan di Pustaka Aceh untuk mendukung perkembangan bahasa dan kognitif anak sejak dini dengan sentuhan lokal dan nilai-nilai Islami.

"Kita bisa buat versi Aceh-nya, misalnya dengan kata-kata sederhana dalam bahasa Aceh dan Arab, supaya anak-anak sejak dini mengenal budaya dan agamanya melalui permainan edukatif,” ujarnya.

Rocky yang fokus pada bidang psikologi bahasa dan pembentukan kemampuan linguistik anak-anak usia dini, melihat ruang baca anak di Pustaka Aceh sebagai bentuk kemajuan yang sangat positif.

"Ini langkah luar biasa. Karena pembentukan bahasa dan kecintaan terhadap literasi harus dimulai sejak kecil dari usia nol sampai lima tahun. Di usia itu, anak-anak menyerap bahasa, nilai, dan rasa ingin tahu,” tutupnya. [nh]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI