DIALEKSIS.COM | Bireuen - Inovasi teknologi tepat guna berupa Stasiun Air Minum Keliling (STARLING) hasil kolaborasi pemuda Ikatan Alumni Universitas Diponegoro Aceh (IKA UNDIP Aceh) bersama Babinsa Kodim Bireuen dipamerkan di Posko Utama Penanggulangan Bencana Kabupaten Bireuen.
Teknologi ini menjadi solusi konkret penyediaan air minum bersih bagi para pengungsi banjir di Aceh.
Ketua IKA UNDIP Aceh, Prof. Dr. dr. Rajuddin, SpOG(K), Subsp.FER, menjelaskan bahwa pengembangan STARLING berawal dari penggalangan dana yang dilakukan IKA UNDIP Aceh untuk membantu penanganan bencana banjir besar yang melanda sejumlah wilayah di Aceh dan Sumatera Utara. Dari hasil asesmen lapangan, ketersediaan air minum bersih menjadi salah satu kebutuhan paling mendesak bagi masyarakat terdampak.
“Berangkat dari kebutuhan tersebut, Dr. dr. Budi Laksono dari YWBS, dengan dukungan penuh IKA UNDIP Aceh, melaksanakan pelatihan Training of Trainers (TOT) pembuatan Stasiun Air Minum Keliling atau STARLING,” ujar Prof. Rajuddin. Program ini dibina langsung oleh Dr. dr. Budi Laksono, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Ia menuturkan, tahap awal perakitan dilakukan terhadap tiga unit STARLING di Banda Aceh. Selanjutnya, alat tersebut didistribusikan ke Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Bireuen. Di Bireuen, pelatihan pembuatan dan pengoperasian STARLING diberikan kepada pemuda setempat di Kecamatan Jeumpa bersama Babinsa Kodim Bireuen sebagai bagian dari penguatan kapasitas masyarakat dalam penanganan bencana.
Hasil pelatihan tersebut kemudian dipamerkan di Posko Induk Penanggulangan Bencana Kabupaten Bireuen dan mendapat apresiasi dari Sekretaris Daerah Kabupaten Bireuen. Pemerintah daerah mendorong agar inovasi ini dapat dikembangkan lebih luas untuk memenuhi kebutuhan air minum layak bagi para pengungsi.
STARLING dirancang menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh di pasar lokal dengan biaya relatif terjangkau. Satu unit alat membutuhkan anggaran sekitar Rp8 juta, dan dengan tambahan biaya tenaga kerja totalnya tidak melebihi Rp10 juta per unit.
Air hasil olahan STARLING dapat langsung dikonsumsi, dengan sumber air yang fleksibel mulai dari air sumur, sungai, danau, air hujan, hingga air banjir. Untuk air dengan tingkat kekeruhan tinggi, dilakukan pra-filter melalui proses koagulasi menggunakan tawas.
IKA UNDIP Aceh menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi antara alumni, pemuda, dan aparat kewilayahan guna menghadirkan solusi cepat, tepat, dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak bencana.