DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalyon 102 Rencong Sakti Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menggelar aksi kemanusiaan dengan fokus pembersihan dan rehabilitasi rumah ibadah serta fasilitas pendidikan di Kabupaten Aceh Tamiang.
Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi, khususnya di Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.
Program kemanusiaan ini berlangsung selama satu bulan, mulai 13 Desember 2025 hingga 13 Januari 2026.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Mujiburrahman MAg yang secara simbolis melepas keberangkatan tim relawan, menegaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam aksi kemanusiaan merupakan bagian dari tanggung jawab moral perguruan tinggi.
“Mahasiswa tidak hanya dituntut unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial. Kehadiran Menwa UIN Ar-Raniry di tengah masyarakat terdampak bencana adalah wujud nyata pengabdian dan nilai kemanusiaan yang harus terus dirawat,” kata Mujiburrahman, Jum'at (12/12/2025) di Posko Ar-Raniry Peduli.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat membantu pemulihan fasilitas umum, khususnya rumah ibadah dan sekolah, sekaligus memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Sementara, Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalyon 102 Rencong Sakti UIN Ar-Raniry Banda Aceh Genta Vega DR menyampaikan, kegiatan difokuskan pada rehabilitasi dua masjid serta sejumlah fasilitas pendidikan yang banyak digunakan masyarakat, mulai dari sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga sekolah menengah atas (SMA).
Selain itu, rehabilitasi dayah juga direncanakan apabila kondisi memungkinkan.
“Untuk tahap awal, pembersihan dan rehabilitasi Masjid Nurhasanah telah selesai. Selanjutnya, kegiatan akan dilanjutkan ke salah satu SD di wilayah Karang Baru,” ujarnya.
Selain kerja bakti pembersihan, tim relawan juga telah menyalurkan donasi berupa pakaian layak pakai dan bantuan obat-obatan yang diamanahkan oleh para donatur.
Sebanyak 11 relawan diterjunkan dalam aksi ini, terdiri dari delapan laki-laki dan tiga perempuan. Seluruh rangkaian kegiatan dipusatkan di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang. []
