Senin, 15 Desember 2025
Beranda / Berita / Aceh / Komunitas Trail Aceh Tembus Medan Berat, Antar Bantuan ke Wilayah Terisolasi

Komunitas Trail Aceh Tembus Medan Berat, Antar Bantuan ke Wilayah Terisolasi

Minggu, 14 Desember 2025 10:43 WIB

Font: Ukuran: - +


Jalur Yang ditempuh Menuju Lokasi Pengungsian di Aceh Tengah. Foto: for Dialeksis 


DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh pada akhir November 2025 melumpuhkan akses transportasi di kawasan pesisir timur dan wilayah tengah Aceh

Di tengah kondisi tersebut, komunitas motor trail Aceh turun langsung mengantarkan bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang terisolasi.

Medan berat yang tak mampu dilalui kendaraan roda empat justru dijawab para rider trail dengan keberanian dan keikhlasan. Berangkat dari empati, puluhan anggota komunitas trail di Aceh berinisiatif membentuk aksi kemanusiaan dengan mengubah grup WhatsApp mereka menjadi “Trail Peduli Banjir Aceh”.

Rombongan memulai perjalanan dari Banda Aceh menuju titik penurunan bantuan di Kilometer 28 Geumpang, Kabupaten Pidie. Dari sana, mereka melanjutkan perjalanan ke Kecamatan Pameu hingga Rusip Antara, Kabupaten Aceh Tengah. Perjalanan yang ditempuh mencapai delapan jam menggunakan motor trail, melewati lumpur tebal dan jalan rusak akibat bencana.

Bantuan yang disalurkan berasal dari komunitas trail Aceh, Semarang, Yogyakarta, Jawa Tengah, serta para donatur lainnya. Logistik yang dibawa meliputi paket sembako, beras, air bersih, obat-obatan, hingga perlengkapan untuk anak-anak dan lansia.

Selama lebih dari empat hari, para trabaser secara bergantian menembus jalur-jalur sulit untuk memastikan bantuan tiba ke titik-titik yang belum tersentuh distribusi resmi. Selain menyalurkan logistik, mereka juga membantu mengevakuasi warga yang sakit dan membutuhkan penanganan medis segera.

“Kami tidak bisa tinggal diam. Saat melihat banyak warga terjebak tanpa akses bantuan, kami sepakat untuk menurunkan tim ke lapangan,” ujar Koordinator Aksi, Z Karmidi, yang akrab disapa Bang Jack.

Aksi kemanusiaan ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat Aceh Tengah yang merasa sangat terbantu di tengah situasi darurat. Bang Jack berharap pemerintah segera membersihkan dan membuka jalan alternatif agar distribusi bantuan semakin lancar.

“Jika akses terbuka, warga bisa kembali menjual hasil bumi ke pasar dan harga kebutuhan pokok tidak terus melonjak,” katanya.

Menurut Bang Jack, inisiatif solidaritas ini menunjukkan bahwa kepedulian bisa lahir dari mana saja, termasuk dari sebuah hobi yang dipadukan dengan semangat kemanusiaan. Komunitas trail Aceh pun berharap aksi mereka dapat menggerakkan kelompok lain untuk bersama-sama membantu pemulihan pascabencana.

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI