Kadin Aceh Siap Dukung Program GENTING

Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang digagas BKKBN menjadi diskusi yang digelar di Aula Kupi Aceh, Gampong Keudah, Banda Aceh, Selasa (30/9/2025). [Foto: Humas Kadin Aceh]

DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) yang digagas BKKBN kini menjadi gerakan harapan bagi masa depan anak-anak Aceh. Dalam forum diskusi yang digelar di Aula Kupi Aceh, Gampong Keudah, Banda Aceh, Selasa (30/9/2025).

Berbagai pemangku kepentingan hadir: BKKBN sebagai penyelenggara, akademisi, asosiasi, BUMN, Lembaga, komunitas ahli gizi, tokoh masyarakat, media, serta Kadin Aceh sebagai representasi wadah dunia usaha.

Kadin Aceh menegaskan bahwa GENTING bukan sekadar program bantuan, melainkan gerakan kepedulian kolektif. “Menyelamatkan satu anak dari stunting berarti menyelamatkan satu generasi Aceh,” demikian pernyataan Kadin Aceh.

Lebih lanjut Teuku Jailani, mewakili Kadin Aceh mengungkapkan, langkah konkrit dukungan Kadin dibidang kesehatan telah dimulai dengan mengakomodir bidang kesehatan ke dalam struktur Dewan Pengurus Kadin agar dalam pelaksanaan ke depan lebih fokus dan efektif.

Menurut data, prevalensi stunting di Aceh turun dari 31,2 persen menjadi 29,4 persen pada 2023 dan pada tahun 2024 turun kembali menjadi 28,6 persen. Meski ada penurunan, tantangan tetap besar karena sejumlah kabupaten masih mencatat angka stunting tinggi, bahkan di atas 40 persen. 

Untuk tahun 2025, BKKBN Aceh menargetkan 38.004 anak asuh melalui program GENTING dengan intervensi gizi, sanitasi, dan pendampingan keluarga.

Kadin Aceh sendiri telah mengambil peran dalam pemenuhan gizi. Melalui Yayasan SURA Kadin Aceh, ikut serta membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lewat dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang fokus memenuhi gizi anak dan ibu hamil melalui sekolah dan posyandu, di kabupaten/kota.

“Kadin memiliki jejaring hingga ke kabupaten/kota. Harapan kami, jaringan ini bisa menjadi mitra BKKBN dalam memperluas jangkauan GENTING hingga ke desa-desa, agar tidak ada anak Aceh yang tertinggal,” tambah pernyataan tersebut.

Pertemuan di Aula Kupi Aceh menjadi momentum penting memadukan semangat pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media dalam satu ikhtiar bersama. Pesannya jelas, cegah stunting hari ini demi masa depan generasi Aceh yang sehat, cerdas, dan tangguh.[*]