DIALEKSIS.COM | Lhoksukon - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Aceh Utara, Muhammad Johan, mengajak seluruh elemen pendidikan di daerahnya untuk bersatu dan memperkuat sinergi dalam membangun dunia pendidikan yang lebih maju dan berkarakter positif.
Ia menegaskan, tidak ada profesi yang lebih mulia dari yang lain selama dijalankan dengan niat dan tanggung jawab yang baik.
"Sebenarnya semua profesi itu mulia. Cuma bagaimana kita melihat dan memerankan profesi itu apakah secara positif atau negatif. Kalau kita mainkan dengan cara negatif, maka profesi itu akan terlihat negatif. Tapi jika kita jalankan dengan positif, maka profesi itu akan tetap mulia,” ujar Johan saat dimintai tanggapan oleh media dialeksis.com, Kamis (30/10/2025).
Pernyataan ini disampaikan Muhammad Johan saat menanggapi dinamika hubungan antara insan pendidikan dengan kalangan media.
Ia menilai, penting bagi semua pihak, termasuk guru, kepala sekolah, dan jurnalis, untuk saling memahami peran masing-masing dalam mendorong kemajuan pendidikan di Aceh Utara.
“Saya berharap semua pihak baik pendidik, pengawas, maupun teman-teman media dapat berbahu dan bersinergi membangun pendidikan Aceh Utara. Mari saling mendukung hal-hal positif dan menghilangkan hal-hal negatif supaya kita bisa bangkit dan maju bersama,” ujarnya.
Johan juga menyinggung soal pentingnya komunikasi yang sehat di lingkungan pendidikan. Menurutnya, kepala sekolah dan tenaga pendidik harus memandang media serta masyarakat sebagai mitra, bukan lawan.
Ia menegaskan bahwa perbedaan pandangan seharusnya menjadi sarana untuk memperbaiki sistem, bukan menimbulkan jarak atau konflik.
“Kalau memang ada hal yang menjadi bumerang, mari kita sikapi secara bijak. Bangun komunikasi yang aktif, jangan saling menjelekkan atau menjatuhkan. Kita semua adalah mitra dalam memajukan pendidikan Aceh Utara,” tegasnya.
Ia juga berpesan agar kepala sekolah di seluruh wilayah Aceh Utara menumbuhkan budaya terbuka terhadap kritik yang membangun.
Menurut Johan, kritik tidak seharusnya ditakuti, melainkan dijadikan cermin untuk introspeksi dan peningkatan kinerja di lingkungan pendidikan.
"Selama niatnya baik dan untuk kebaikan pendidikan, semua masukan harus kita dengar. Pendidikan itu tanggung jawab bersama, bukan hanya dinas atau sekolah. Maka mari kita kembalikan semangat gotong royong, semangat kebersamaan, agar anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang terbaik,” pungkas Johan. [nh]