DIALEKSIS.COM | Lhokseumawe - Penyaluran logistik bantuan kepada masyarakat terdampak bencana Alam di Aceh terus bergulir. Proses pendistribusian berlangsung normal dan terkendali dengan pengawasan Tim gabungan satgas bencana.
Bantuan dijemput langsung oleh perwakilan masing-masing daerah. Saat ini wilayah pendistribusian melalui dari jalur darat. Seperti Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang.
Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues harus menggunakan AirDrop jalur udara. Hal ini sebabkan akses jalur belum memadai masih dalam proses perbaikan.
Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Aceh, Cut Muhammad mengatakan, satgas bencana dipimpin langsung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Begitupun penyaluran bantuan semua dibawah kendali BNPB.
“Kebutulan sentral logistik atau tempat penampungan bantuan yang aman terpusat di Gedung KNPI Korem 011/Lilawangsa. Namun, pelaksanaan pendistribusiannya langsung daerah oleh masyarakat,” ujarnya, Sabtu (13/12/2025).
Muhammad menyebutkan, Tani Merdeka Indonesia bagian dari tim satgas bencana BNPB juga melibatkan unsur sipil. Semuanya berperan aktif sebagai pemantau langsung selama proses pendistribusian.
“Tim satgas bencana bantuan darurat melibatkan, Geucik, Camat, Daramil, Bupati, Walikota dan unsur-unsur lainnya,” terang Muhammad.
Menyangkut isu penyimpangan, Dia menegaskan, bahwa bantuan yang diterima di gudang posko terpadu tersebut, tim langsung menyortir, dan menghitung jumlah barang yang masuk.
“Tidak lebih dari 24 jam, barang logistik tersebut sudah harus keluar dari gudang untuk disalurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” ucapnya.
Dia menjelaskan, adapun pendistribusian logistik tersebut disalurkan ke 5 Kabupaten/Kota, mulai dari Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang.
“Ini barang yang baru masuk dari pelabuhan, paling lambat besok sudah semua tersalurkan. Hanya saja, keterlambatan yang menjemput dari perwakilan daerah. Kita ketahui bersama ada daerah gangguan komunikasi,” bebernya.
Organisasi tergabung satgas BNPB menginformasikan, kepada seluruh masyarakat terdampak banjir bandang dan tanah longsor Aceh, ia menghimbau jangan terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar.
“Kami berharap seluruh Masyarakat di Aceh, terkhusus warga yang terdampak bencana, agar tidak mudah terprovokasi. Semua yang terlibat disini, selalu siap mengontrol pendistribusian,” pintanya
“Namun sebagian daerah masih sulit terhubung, sehingga terjadi miskomunikasi mungkin itu sebagai kendala di lapangan. Sedangkan isu yang beredar bantuan diendapkan, itu tidak benar,” tegasnya. [*]